“KUTU LONCAT” BUDIMAN BERI TELADAN BURUK UNTUK GEN Z

  


Manuver politik Budiman Sudjatmiko yang tiba-tiba mendukung Prabowo Subianto disesalkan sejumlah pihak. Salah satunya para mantan aktivis 98 yang merasa kecewa dan menilai Prabowo memiliki dosa pelanggaran HAM di masa orde baru.

"Sangat kecewa kepada Budiman yang bergandengan tangan bahkan dengan slogan 'Prabowo Budiman Bersatu' sama saja Budiman telah mendukung Prabowo," kata Aktivis 98 Petrus Haryanto.

Bagi para aktivis 98, Prabowo telah terlibat dalam penculikan pada peristiwa 1998. Mereka dengan tegas menyatakan bahwa dukungan Budiman ke Prabowo termasuk dalam sikap politik dalam mendukung penjahat HAM.

"Budiman sangat mengecewakan, mengkhianati kami teman-temannya yang berjuang di Partai Rakyat Demokratik dan keluarga korban penculikan, para korban pelanggaran HAM," ungkap Petrus.

Petrus menyebut hal ini sebagai langkah politik pragmatis Budiman. Ia juga tidak bisa membayangkan usaha untuk menyelamatkan Indonesia berakhir seperti ini.

"Kami juga kecewa PDIP tidak memberi akses ke dia (Budiman), padalah dia adalah orang yang begitu bagus sebagai politisi," ujarnya.

Selain itu, Petrus menuding bahwa langkah Budiman mendukung Prabowo adalah agar karier politik Budiman cemerlang. Tidak stagnan.

"Ini memberikan warisan buruk bagi generasi Z, jadi memberikan satu pemahaman bahwa menjadi aktivis hanya sebagai batu loncatan agar kelak dia menjadi politisi yang sukses meraih kekuasaan," beber dia.


Posting Komentar

0 Komentar