BERTEMU MENLU CINA, JOKOWI BICARAKAN KONFLIK UKRAINA-RUSIA HINGGA INVESTASI

  


JAKARTA-
Presiden Jokowi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Mereka  membahas sejumlah isu seperti perang Rusia Ukraina hingga soal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut  Wang Yi ikut  menyinggung berbagai upaya Indonesia untuk mencoba mencari atau mengupayakan resolusi damai.

"Penyelesaian secara damai terhadap situasi yang sedang terjadi di Ukraina termasuk secara spesifik disebutkan mengenai kunjungan Presiden ke Kyiv dan Moskow," kata Retno menyampaikan hasil pertemuan tersebut.

Retno hadir dalam pertemuan tersebut bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Sebelumnya, Retno dan Luhut juga sudah bertemu Wang Yi di Bali. Mereka bertemu dalam  pertemuan kedua Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja (HDCM).

Wang Yi datang ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri G20.  Pada 9 Juli lalu, Wang Yi juga sudah berdiskusi lebih dari 5 jam dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken untuk membahas perang di Ukraina.

"Saya menyampaikan lagi tentang perhatian kami terhadap keberpihakan Cina pada Rusia," kata Blinken, dikutip dari Reuters.

Blinken menilai Cina tidak bertindak netral karena telah mendukung Rusia di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan memperluas propaganda negara itu. Sebab, Beijing dan Moskow telah mengumumkan kerja sama tanpa batas sebelum aksi militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari.

Sebaliknya, Wang mengatakan hubungan Cina dan Amerika Serikat juga semakin membahayakan.  Bahkan, Ia menyebut hubungan kedua negara semakin tersesat.

"Banyak orang percaya kalau Amerika Serikat menderita serangan Chinaphobia yang semakin serius," kata dia dalam keterangan tertulis.

Dalam pertemuan dengan Blinken, Wang pun mengatakan Amerika juga harus membatalkan tarif tambahan yang dikenalakan terhadap Cina sesegera mungkin. Termasuk, sanksi sepihak yang dikenakan terhadap perusahaan Cina.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi dan Wang Yi juga membahas isu bilateral lain seperti proyek prioritas kedua negara. Dari penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, vaksin dan genomic joint laboratorium.

"Serta yang terakhir dibahas juga mengenai upaya kedua belah pihak untuk mendorong interaksi yang lebih kuat antara swasta atau private sector kedua belah pihak," ujar Retno.

Posting Komentar

0 Komentar