KUBU AMIN PECAH KARENA SUDIRMAN SAID?

  

Berbeda pendapat di negara demokrasi adalah hal yang biasa. Justru bila pendapatnya selalu sama bukan lagi demokrasi tapi tirani. Setiap orang mempunyai pengalaman, pengetahuan dan pemahaman yang berbeda, sehingga lahirlah pendapat dan pendapatan yang berbeda.

Pemilu tinggal menghitung hari. Masyarakat Indonesia dan pihak yang berkepentingan sudah bersiap jauh-jauh hari untuk melaksanakan pesta lima tahunan ini. Para elit politik sudah memutuskan arah politiknya mendukung paslon tertentu.

Pemilihan Presiden (pilpres) 2024 terbagi menjadi 3 kubu, yaitu kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), kubu Prabowo-Gibran dan kubu Ganjar-Mahfud MD. Ketiga kubu ini siap bertarung untuk memenangkan pilihan masyarakat Indonesia.

Para elit politik mempunyai pandangan politik berbeda sehingga lahirlah 3 kubu ini. Setiap kubu mempunyai semangat yang sama yakni memenangkan jagoannya masing-masing.

Meskipun mendukung jagoan yang sama, kemungkinan beda pendapat bisa saja. Berbeda pendapat hal yang kecil tentu saja tidak masalah, tetapi akan berbeda bila berbeda pendapat dalam hal yang krusial.

Kubu nomor urut 01 yakni kubu AMIN sepertinya sedang terjadi perpecahan. Diantara elit parpol pendukung AMIN terjadi ketegangan dan perbedaan pendapat yang cukup penting.

Co-captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sudirman Said menyindir politikus Ahmad Ali soal ketertutupan komunikasi dengan kubu lain di Pilpres 2024. Hal itu memicu serangan dari Partai NasDem.

Sebelumnya, beberapa politikus Partai NasDem menyerang Sudirman soal komentarnya terhadap pernyataan Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai NasDem sekaligus Pelatih Kepala Timnas AMIN.

Ahmad Ali berpendapat komunikasi dengan kubu lain sudah tertutup. Ia menyebut tidak perlu bersekutu dengan pasangan calon lain di Pilpres 2024 dan mengatakan Anies-Cak Imin hanya perlu berkoalisi dengan rakyat.

"Saya tidak paham kenapa saudara Wakil Ketua Umum yang menjabat sebagai Pelatih Kepala Timnas AMIN kok seperti anomali. Ucapan-ucapannya provokatif dan memancing keresahan bahkan di antara relawan dan pendukung Anies-Muhaimin, pun di antara partai-partai pengusung," kata Sudirman Said, Rabu (27/12), dalam rilis resmi Juru Bicara Timnas AMIN Muhammad Ramli Rahim yang diterima Sabtu (30/12).

Sampai saat ini belum jelas dengan kubu mana Sudirman Said melakukan komunikasi, apakah dengan nomor urut 02 atau 03. Kemudian apa maksud komunikasi Sudirman Said ini. Apakah menjajaki kemungkinan bergabung pada putaran kedua atau bekerjasama untuk melawan paslon capres-cawapres tertentu?

Berkomunikasi dengan capres lain akan dianggap berbahaya karena identik dengan benih-benih penghianatan. Lama berkomunikasi dengan capres lain sangat mungkin nantinya malah hengkang ikut kubu capres tersebut.

Kubu Nasdem sepertinya khawatir terjadi penghianatan ini. Karena akan mencoreng nama baik pendukung AMIN, dianggap tidak kompak dan dianggap tidak bisa menjaga kesolidan.

 


Posting Komentar

0 Komentar