LAWAK, MEMANGNYA BAWASLU BERANI PANGGIL DAN PERIKSA GIBRAN?

  


Awalnya Gibran akan diundang oleh Bawaslu Jakarta Pusat untuk diperiksa soal bagi-bagi susu yang dilakukan Gibran di CFD Jakarta.

Menurut Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta Pusat Dimas Triyanto, keterangan Gibran diperlukan untuk melengkapi bahan penyelidikan, dan selanjutnya dikaji oleh Bawaslu Jakarta Pusat.

Sejauh ini, Bawaslu Jakarta Pusat sudah meminta keterangan dari Ketua DPP PAN Zita Anjani dan dua kadernya, yaitu Sigit Purnomo alias Pasha Ungu dan Surya Utama alias Uya Kuya. Ketiganya bersama Gibran saat membagikan susu di area CFD Jakarta.

Kata mereka susu itu dibagikan orang tak dikenal. Anggap saja ini lawakan yah, karena terlalu tidak masuk akal. Susu dibagikan orang tak dikenal lalu dibagikan lagi ke masyarakat, ini adalah tindakan yang sangat konyol.

Tapi akhirnya terjadi hal yang cukup membagongkan, di mana Bawaslu Jakarta Pusat batal memeriksa Gibran pada Kamis ini.

“Iya (dibatalkan). Hasil Rapat Pleno Bawaslu Jakarta Pusat tadi dianggap (klarifikasi yang dilakukan) sudah cukup,” kata Komisioner Bawaslu Jakarta Pusat Christian Nelson Pangkey.

Klarifikasi apa yang dimaksud? Harusnya pemeriksaan terhadap Gibran bisa menambah informasi baru. Tidak ada ceritanya klarifikasi dari orang lain bisa mencukupkan hasil pemeriksaan. Memangnya klarifikasi mereka yang sudah diperiksa bakalan sama dengan klarifikasi dari Gibran? Aneh.

Selain itu, Bawaslu Jakarta Pusat juga sudah mendapatkan surat resmi dari Bawaslu RI, terkait hasil pendalaman laporan dugaan pelanggaran Gibran di tingkat pusat.

“Iya salah satu dari hasil klarifikasi itu, juga surat pemberitahuan status hasil laporan dari Bawaslu RI terkait status laporan sebelumnya,” kata Sonny.

Lagi-lagi, apa isi surat seperti apa yang dimaksud? Semuanya tidak jelas. Dan keputusan akhir terkait dugaan pelanggaran Gibran akan disampaikan pada Jumat besok.

Ah, apa-apaan ini? Bawaslu kenapa jadi begini? Kenapa bisa masuk angin begini? Apakah takut karena Gibran itu anak presiden? Mau ngeles kayak gimanapun, ini sudah menunjukkan keyakinan masyarakat bahwa Bawaslu pun segan menjalankan prosedur dengan benar, apalagi kalau harus sampai menindak tegas. Makin masuk angin lah.

Mungkin nanti setelah Gibran batal diperiksa, susunya yang bakal diperiksa kenapa mau-maunya dibagikan ke orang lain, padahal susunya bisa menolak dan protes, bahkan bisa melaporkan karena melanggar hak asasi susu.

Kalau sudah begini, besok keputusannya apakah bakal menilai Gibran melanggar? Rakyat sepertinya sudah bisa menebak.

Enak ya jadi Gibran. Dikasih karpet merah, ditolong paman, mau ngapain aja tidak usah takut dengan potensi pelanggaran, dibantu banyak orang, dimudahkan jalannya.

Rakyat muak.

Posting Komentar

0 Komentar