Profesor Ini Bongkar “Siasat Busuk” Prabowo-Rocky!

  


Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Profesor Henri Subiakto mengklaim Rocky Gerung adalah salah satu tokoh non parpol yang sengaja dirawat Partai Gerindra. Tugas yang diberikan kepada eks Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu adalah bermanuver dan menyerang Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Tujuannya adalah menarik simpati masyarakat di kelompok oposisi yang saat ini masih bimbang menentukan pilihannya pada Pilpres 2024 mendatang. Kelompok masyarakat ini juga kata Profesor Henri sedang diincar Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan.

"Gerindra di satu sisi mendukung Pemerintah tapi di sisi lain juga memainkan beberapa tokohnya untuk dapat dukungan dari masa oposisi, yang sejak lama tidak menyukai Jokowi. Disitulah peran Rocky dan kawan kawan sekolamnya bertugas bermanuver menarik simpati mereka," kata Henri dalam sebuah cuitan di akun twitternya.

Permainan Gerindra kata Henri jelas tidak kentara sebab partai besutan Prabowo Subianto tidak memakai orang dalamnya seperti Fadli Zon yang selama ini juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang getol menyerang pemerintahan Jokowi.

“Kenapa Rocky bukan Fadli, Daniel Anzar, atau Ade Rosiade? Karena Rocky jejak digitalnya agak konsisten sebagai pengkritik Jokowi, dan dia bukan bagian langsung dari partai resmi yang ada di Pemerintahan Jokowi," katanya.

Henri menyebut, dengan memainkan Rocky untuk menyerang Jokowi jauh lebih aman dari pada yang menyerang adalah Fadli Zon, Daniel Anzar, Ade Rosiadi atau orang partai Gerindra lainnya.

Rocky bisa bermain lebih atraktif, menarik dan berani untuk menyenangakan simpatisannya tanpa harus mengorbankan kedekatan Jokowi dan Prabowo secara langsung.

"Manuver Rocky terkesan itu urusan karakter pribadi Rocky sendiri, seakan bukan bagian dari usaha politik Prabowo. Itu yang jadi pertimbangan kenapa pencari simpati konstituen lama bukan para politisi Gerindra yang dulu keras ke Jokowi sekarang jadi pada kalem," tuturnya.

Namun sesungguhnya manuver Rocky ini justru lebih banyak akan menggerorogoti konstituen oposisi dari dukungan ke Anies, ditarik ke tokoh yang lebih senior, ke tokoh yang lebih pengalaman, punya partai besar, dukungan besar, dan juga lebih akomodatif yaitu Prabowo.

"Strategi prabowo memang luar biasa di kesempatan terakhirnya ini. Itu menunjukkan tim Prabowo cerdas. Di satu sisi menggerogoti dan menarik simpati pendukung pak Jokowi lewat kedekatan pak Prabowo, tapi juga membiarkan atau bahkan setuju dengan narasi narasi Rocky yang mencoba menjelek-jelekkan pemerintahan Jokowi, untuk melemahkan dukungan ke Ganjar yang akan melanjutkannya," jelas Henri.

Sekaligus membuat simpati para pendukung Anies ke Rocky, yang notabene Rocky adalah tokoh penting pendukung Prabowo sejak dulu. Bukan pendukung Anies.

"Maka tak heran kalau Rocky sendiri sudah beberapa kali menyinggung tentang Anies yang tak akan berhasil dalam Pilpres 2024," tutupnya.


Posting Komentar

0 Komentar