Sakit Tapi Gak Berdarah! Tanggapi Anies Soal Kepemimpinan, Jokowi: Masa Kayak Meteran Pom Bensin?

  


Sakit tak berdarah, itulah kira-kira yang cocok untuk menggambarkan balasan Jokowi terhadap pernyataan Anies Baswedan yang menyinggung soal estafet kepemimpinan saat pergantian presiden.

Dalam pernyataannya itu, Anies mengingatkan bahwa estafet kepemimpinan ke depan tidak melulu berbicara mengenai keberlanjutan atau tidak, melainkan soal mencapai tujuan bernegara.

Tapi, Jokowi membalas bahwa presiden selanjutnya justru harus meneruskan program yang sudah dijalankan pemimpin sebelumnya.

"Harus ada keberlanjutan dan kesinambungan, harus. Kalau sudah kepemimpinan 1, 2, 3 sudah sampai SMA, kepemimpinan SMA itu masuk universitas, jangan balik lagi ke SD lagi," kata Jokowi.

Jokowi menganalogikan kepemimpinan bukan meteran di pom bensin. Menurut Jokowi, meteran pom selalu dimulai dari 0 dan hal tersebut tidak bisa diterapkan dalam kepemimpinan.

"Masa kayak meteran pom bensin? Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, kempemimpianan berikut masuk SMA universitas, nanti kepemimpinan berikut amsuk S2, S3, tidak maju-mundur, poco-poco," jelas Jokowi.

Pernyataan Anies ini juga membuktikan bahwa ia ingin merubah seluruh keberhasilan pembangunan Jokowi yang dirasakan manfaatnya sampai saat ini.

Namun rakyat sudah cerdas, mereka sudah menikmati apa yang dibangun Jokowi saat ini dan mereka tak butuh dengan narasi perubahan yang dibawa Anies Baswedan dan juga koalisinya itu.

 


Posting Komentar

0 Komentar