Calon Presiden dari Gerindra Prabowo Subianto selama ini belum pernah mempunyai pengalaman dibidang birokrasi. Ia tidak pernah menjabat sebagai kepala daerah. Jadi, bisa dikatakan pemahamannya mengenai Tata Negara masih sangat awam.
Hal ini tentu saja menjadi bahaya ketika ia mau mengambil keputusan yang berhubungan dengan ketatanegaraan.
Jika dia berhasil jadi presiden dan salah mengambil keputusan, dengan membuat keputusan yang tidak tepat serta merugikan rakyat, maka Indonesia bisa bubar ditengah jalan. Ini harus menjadi pertimbangan kita semua.
Selain itu, tidak bisa kita sangkal lagi bahwa Prabowo adalah tipe orang yang konservatif. Padahal, kita tahu jama yang sudah maju saat ini, era millenieal dan Gen Z dimana arus modernisasi yang demikian kencang merubah wajah bangsa kita dari yang kolot jadi maju pesat dan berkembang.
Sekarang, semua sudah canggih, orang sudah terbiasa dengan teknologi. Semua kemajuan itu membuat masyarakat yang dulu kolot dan bodoh menjadi cerdas. Mereka kini sudah tidak bodoh lagi menghadapi intrik-intrik politik para elit politik di negeri ini.
Dari penjelasan diatas, maka akan menjadi suatu distorsi yang tak terbantahkan jika pemimpin negara adalah pemimpin dengan tipe kolot yqng memimpin negara di era yang super duper modern ini.
Contohnya saja Prabowo, mengenai Unicorn saja tidak paham. Tol langit disangkanya jalan tol di atas langit, padahal itu kiasan untuk internet yang super cepat.
Maka, akan sangat berbahaya jika seorang Prabowo yang kudet terpilih menjadi presiden di era yang serba canggih pada saat ini.
0 Komentar