JOKOWI PUNYA PELUANG BESAR MENANGKAN “PERANG” DI WTO!

  


Indonesia saat ini sedang mengajukan banding hukum atas kekalahan gugatan larangan ekspor nikel oleh Uni Eropa (UE) di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Sebagaimana diketahui, bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah berulang kali menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mundur melawan kekalahan gugatan tersebut.

Lantas bagaimana cara Indonesia melawan balik gugatan WTO atas larangan ekspor nikel, apakah bisa menang?

Menjawab pertanyaan itu, Ketua Bidang Kajian Strategis Pertambangan PERHAPI, Muhammad Toha menyampaikan bahwa ada dua 'senjata' Indonesia dalam mengajukan banding gugatan WTO atas nikel.

Dia menyebutkan, pertama, Indonesia memang melarang komoditas nikel untuk diekspor karena ingin mengamankan cadangan nikel dengan jenis saprolit yakni nikel kadar tinggi yang terhitung menipis di Indonesia.

Adapun Toha mengatakan di Indonesia ada sekitar 100 pabrik pengolah saprolit yang sedang dibangun. Sedangkan, di Indonesia terhitung cadangan nikel jenis saprolit ada sekitar 900 juta metrik ton.

Sehingga, Toha menilai, dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun maka cadangan nikel jenis saprolit di Indonesia akan habis. "Cadangan kita hanya sekitar 900 juta metrik ton. Artinya, kalau semua pabrik akan beroperasi seluruhnya, maka umur cadangan saprolit kita nggak lebih dari 10 tahun. Dan itu akan pasti membahayakan keberlangsungan industri kita," tambahnya.

Selain itu, 'senjata' lain yang sudah dipersiapkan Indonesia dalam mengajukan banding WTO yakni dengan menjaga agar tidak terjadi pertambangan nikel secara besar-besaran. Dia menilai, kalau terjadi penambangan besar-besaran maka kerusakan lingkungan kemungkinan bisa terjadi secara besar-besaran pula.

Sehingga, Toha menilai, dengan kedua alasan tersebut, Indonesia bisa dipastikan menang dalam banding gugatan WTO atas pelarangan ekspor nikel. Dia mengatakan, kedua alasan yang disiapkan oleh Indonesia itu bertujuan positif untuk kebaikan global.

"Kita bisa buktikan bahwa kebijakan ini sejalan dengan keinginan negara-negara maju. Bagaimana sebuah negara mempraktikkan good mining practices dan itu yang akan kita lakukan, larangan ini tujuannya itu," tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar