HADAPI TANTANGAN HILIRISASI JOKOWI : KITA TAK AKAN GOYAH OLEH TEKANAN !

 


Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tak akan goyah atas kebijakan yang sudah dilakukan. Khususnya kebijakan dalam pelarangan kegiatan ekspor bijih nikel dan pengembangan hilirisasi di dalam negeri.

Seperti yang diketahui, pelarangan kegiatan ekspor bijih dan pengembangan hilirisasi di dalam negeri mendapat tekanan dari dunia tak terkecuali Uni Eropa (UE) yang membawa Indonesia ke dalam sengketa perdagangan dunia di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).

Jokowi menyatakan, mineral mentah menjadi program prioritas yang saat ini digencarkan pemerintah. Salah satunya dengan mengambil peran transisi energi bersih dan penurunan emisi karbon untuk mengurangi pemanasan global.

Meski demikian, Jokowi mengaku bahwa program hilirisasi di dalam negeri juga menemui sejumlah tantangan dari beberapa negara di dunia. Namun mantan Wali Kota Solo tersebut tak akan goyah meskipun mendapat sejumlah tekanan. "Kita tidak akan pernah goyah lah tekanan-tekanan," ujarnya.

Menurut Jokowi, setelah pemerintah resmi menyetop ekspor bijih nikel ke luar negeri beberapa waktu lalu, pemerintah akan melanjutkan pelarangan ekspor komoditas mineral mentah seperti bauksit, timah dan tembaga. Dengan demikian, dapat meningkatkan nilai tambah dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

Kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel dan pengembangan hilirisasi sejatinya mampu mengerek nilai tambah ekspor Indonesia. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebutkan bahwa pada tahun 2022 ini, nilai tambah dari ekspor nikel ke luar negeri tembus US$ 33,8 miliar atau sekitar Rp504 triliun (kurs Rp 14.904 per US$).

"Ekspor produk turunan nikel tahun 2022 mencapai angka US$ 33,8 miliar, dampaknya sektor UMKM daerah penghasil nikel cukup signifikan," terang Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dalam BRI Microfinance 2023, Kamis (26/1/2023)

Tak sampai dinilai itu, Seto menargetkan nilai tambah ekspor nikel ke luar negeri akan naik pada tahun ini mencapai US$ 35 - US$ 38 miliar. "Ini bisa menggantikan (nilai) ekspor sawit yaang terbesar di Indonesia setelah batu bara," ungkap Seto.

Posting Komentar

0 Komentar