JOKOWI YAKIN KONEKTIVITAS JALAN TUMBUHKAN EKONOMI PULAU NIAS !

 


JAKARTA-
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang mata untuk pembangunan konektivitas di Pulau Nias, Sumatera Utara. Khususnya proyek peningkatan struktur jalan Laehuwa-Ombolata-Tumula-Faekhuna’a di Kabupaten Nias Utara.

Jokowi mengatakan, dengan dibangunnya infrastruktur jalan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah di Pulau Nias.

"Ini adalah jalan bagi pertumbuhan ekonomi di Pulau Nias. Sehingga komoditas yang ada di sini baik kelapa dan ikan semuanya bisa masuk ke pasar dan memiliki daya saing yang baik," kata Jokowi, Kamis (7/7/2022).

Menurut RI 1, pembangunan jalan juga akan berdampak pada pariwisata di Pulau Nias.

"Termasuk juga untuk pariwisata karena di sini untuk surfing sangat bagus sekali dan sangat diminati," imbuhnya.

"Pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur jalan nasional di Nias dapat rampung tahun depan. Pembangunan Jalan Lingkar Nias tinggal 16 km lagi, insyaAllah tahun depan sudah rampung semuanya," ujar Jokowi.

Selain jalan nasional, Jokowi juga menaruh perhatian pada pembangunan poros jalan provinsi dan kabupaten/kota.

Untuk proyek pembangunan jalan provinsi dan kabupaten/kota, dia menyatakan, pemerintah daerah bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menangani langsung hal tersebut.

Salah satu dukungan peningkatan struktur jalan yang dilakukan Kementerian PUPR adalah pekerjaan peningkatan struktur Jalan Laehuwa - Ombulata -Tumula-Faekhuna’a sepanjang 14 km. Ruas tersebut merupakan jalan yang sirip menghubungkan Lingkar Barat dan Lingkar Timur Nias, tepatnya dari Nias Utara menuju Kota Gunung Sitoli di Pulau Nias.

Pekerjaan peningkatan struktur Jalan Laehuwa-Ombulata-Tumula-Faekhuna’a sepanjang 14 km pada 2022 dilaksanakan dengan anggaran Rp 32,36 miliar. Konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor PT Manel Star dan konsultan supervisi PT Arci Pratama Konsultan-PT Irbie Nusa Konsultan, KSO.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan jalan di Pulau Nias merupakan upaya untuk membuka keterisolasian dan juga mengurangi kemiskinan ekstrem, dengan menekan biaya transportasi sehingga mempermudah arus distribusi logistik.

"Secara umum jalan nasional sepanjang 165 km kondisinya cukup bagus dengan lebar 5,5 meter. Untuk jalan lingkar Nias sudah dibangun sekitar 7 km dari Sirombu, namun pada tahun 2020 kita tunda karena ada refocussing anggaran akibat Pandemi Covid-19 dan tahun depan akan kita lanjutkan lagi," tuturnya.

Jokowi Tinjau Jalan Lingkar dan Jembatan Idano Sibolou di Nias Barat

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau infrastruktur Jalan Nasional Lingkar Nias dan Jembatan Idano Sibolou di Kabupaten Nias Barat. Tinjauan ini dilakukan saat kepala negara melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara, Rabu, 6 Juli 2022.

Kepada Jokowi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatra Utara, Brawijaya, mengatakan bahwa pihaknya akan menangani jalan sepanjang 24 kilometer pada tahun 2023. Menurut dia, jalan tersebut merupakan bagian dari Jalan Lingkar Nias yang menghubungkan kota dan kabupaten di Pulau Nias.

"Selain itu, kita juga akan melakukan penanganan dari Kota Gunungsitoli menuju ke Nias Barat, Lahomi menuju ke Sirombu. Ini adalah jalan provinsi sebetulnya, pemutihan," jelas Brawijaya, , Kamis (7/7/2022).

Sebagi informasi, Jembatan Idano Sibolou memiliki panjang 50 meter telah selesai dibangun pada 2021 lalu. Jembatan tersebut dibangun dengan anggaran Rp13,74 miliar.

Pembangunan infrastruktur konektivitas di Pulau Nias bertujuan untuk membuka keterisolasian wilayah barat dan utara Nias dan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem.

Diketahui, sejumlah kabupaten di Pulau Nias ditetapkan sebagai daerah tertinggal sesuai Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 dan juga tergolong daerah dengan kemiskinan ekstrem.Untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem itu, pemerintah kemudian menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.Pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung hal tersebut.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu.

Posting Komentar

0 Komentar