SEBUT INDEKS DEMOKRASI TURUN, ANIES DITAMPAR FAKTA

  


Calon presiden (capres) nomor urut satu dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan ditampar fakta data Badan Pusat Statistik (BPS) setelah menyebut indeks demokrasi menurun.

Pegiat media sosial Rudi Valinka mengatakan berdasarkan fakta dalam data BPS, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) justru mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir yang dimulai pada 2020, sehingga menurutnya Anies Baswedan menyebarkan berita bohong alias hoaks.

"Cek Fakta ke 2!! Anies si calon presiden Wakanda Bokisver lagi-lagi buat hoax soal Indeks Demokrasi yang Turun.. Faktanya dalam 3 tahun terakhir Indeks Demokrasi dan kebebasan bicara/ekspresi di Indonesia justru jauh meningkat. Duuh Bacoottt," ucapnya dikutip dari akun X pribadinya, Rabu (13/12).

Sebelumnya, capres nomor urut satu Anies Baswedan menyebut bahwa indeks demokrasi di Indonesia menurun, menurutnya masyarakat sekarang tidak mempercayai proses demokrasi yang tidak baik.

"Ketika bicara demokrasi minimal 3. Satu, adalah adanya kebebasan berbicara, [kedua] oposisi penyeimbang pemerintah, ketiga ada pemilu, proses pilpres yg netral transparan jurdil," kata Anies.

"Indeks demokrasi kita menurun. Bahkan, pasal kewenangan karet kepada pengkritik misal UU ITE atau Pasal 14 UU no 1 tahun 1946 itu kebebasan berbicara terganggu," lanjutnya.

minim, ujiannya besok bisakah pemilu netralitas. Ketiga, persolan sekarang lebih luas dari [partai politik] parpol. Parpol perlu mengembalikan kepercayaan ini. Parpol butuh biaya biaya, ini ga pernah diperhatikan untuk kampanye parpol ada biaya sudah seharusnya dihitung benar, sehingga rakyat lihat [dan] bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Namun berdasarkan data BPS, IDI mengalami kenaikan 3 tahun beruntun sejak 2020, dan pada 2022 berada di angka tertinggi pada level 80,41 poin, dengan semakin tinggi tingkatnya maka perkembangan demokrasi semakin baik dan berlaku sebaliknya.

 


Posting Komentar

0 Komentar