KUBU AMIN BLUNDER UNDANG KOMIKA PENISTA NABI, PAKAR: MAU BELAH RAKYAT LAGI?

  


Pakar Komunikasi, Selamat Ginting mengingatkan akan bahaya pembelahan masyarakat akibat isu sensitif. Kasus Ahok di Pilkada DKI Jakarta harus menjadi bahan pelajaran.

Hal ini disampaikan Ginting menanggapi kasus dugaan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di acara yang dihadiri Anies Baswedan di Lampung. Komika Lampung, Aulia Rakhman yang mengisi acara itu dituding menghina Rasulullah SAW.

Ia menjelaskan, belajar dari kasus Ahok di Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun lalu, terjadi pembelaan yang luar biasa di masyarakat. Kasus Ahok harusnya menjadi pelajaran yang luar biasa.

"Jangan masuk ke wilayah sensitif di tahun politik, karena kita sudah mengalami pembelahan sejak 2014. Dan itu riil," kata Ginting di Jakarta, Ahad (10/12).

Ginting meminta partai politik untuk mengingatkan para penghibur acara dan aktor-aktor agar jangan masuk ke wilayah sensitif. "Mereka harus belajar dari kasus pembelahan masyarakat akibat pemilu. Sudah sembilan tahun. Mau terjadi lagi?" ungkapnya.

Ginting juga melihat, pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali yang membela Aulia justru merupakan langkah blunder. Persoalan Aulia yang dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW di acara yang dihadiri Anies Baswedan, menurut Ginting, sebenarnya sudah selesai ketika Aulia meminta maaf dan mengakui kekeliruannya.

"Tinggal kemudian partai (tim sukses Anies) atau penyelenggara menjelaskan ke publik dan meminta pada para komika agar jangan masuk ke wilayah politik," ungkap Ginting.


Posting Komentar

0 Komentar