SADIS ! USAI KHIANATI PRABOWO, SEKARANG ANIES KHIANATI AHY

  


Tentu masih segar di ingatan kita janji Anies kala itu. Ia tidak akan ikut Pilpres selama Prabowo nyapres. Anies beralasan kenapa dia tidak mau jadi rival Prabowo karena tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang mengkhianati Ketum Gerindra tersebut.

Di samping itu, Anies juga menyampaikan prinsip hidup yang dia pegang yakni jika sudah bersama maka dia tidak mau meninggalkan orang itu. Artinya ketika dia memutuskan bersama Prabowo maka dia tidak akan meninggalkan Capres yang pernah 3 kali kalah di Pilpres tersebut.

Pertanyaannya, kenapa Anies ngomong begitu?

Karena Prabowo-lah yang mengangkat harkat, derajat dan martabatnya. Sebelumnya ia hanya mantan menteri yang dipecat karena tidak becus bekerja. Kemudian ia dicalonkan sebagai Cagub DKI 2017 oleh Prabowo, dan berhasil terpilih.

Eh gak tahunya, setelah dipinang oleh NasDem untuk diusung sebagai Capres, akhirnya do'i berkhianat juga alias menerima pinangan itu. Memang tawaran sebagai Capres sangat menggiurkan, serta tidak semua orang bisa mendapatkannya.

Apa lagi Anies bukan kader partai, dapat tawaran seperti itu berat untuk menolaknya. Tapi kalau dia komitmen dengan kata-katanya, semenarik apapun tawaran yang datang tentu Anies akan menolaknya.

Sekarang, tidak hanya sekedar tidak menepati janjinya tersebut atau tidak hanya sekedar mengkhianati Prabowo tapi Anies juga sudah punya Cawapres (Cak Imin) dan sudah didukung oleh 3 partai yakni NasDem PKB dan PKS.

Tidak pelak, ia pun pernah kena skakmat Sekjen Gerindra Ahmad Muzani kala itu dengan mengatakan, "Coba tanyakan kepada Pak Anies, itu video (dia ngomong tidak akan nyapres selama Prabowo ikut Pilpres) asli atau bukan? Kira-kira seperti itu politisi yang dipegang omongan(nya)?,"

Eh, sepertinya menjadi pengkhianat sudah menjadi darah daging dalam diri Anies. Pasalnya tidak hanya Prabowo seorang yang dia khianat tapi juga AHY. Tentu semua sudah tahu kalau Partai Demokrat awalnya turut mengusung Anies sebagai Capres 2024. Sebagai kompensasinya partai berlambang bintang Mercy tersebut minta AHY jadi Cawapres. Dan itu disetujui oleh Anies. Hal ini bisa dilihat dari surat yang ia tulis untuk AHY.

"Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024. Teriring salam hormat, Anies Baswedan," demikian isi surat tersebut.

AHY tentu senang dong ditunjuk jadi Cawapres. Pasalnya apa yang dia cita-citakan selama ini akhirnya terwujud. Bukankah sejak 2019 silam ia sudah ingin jadi calon RI-2? Namun terganjal oleh Sandiaga Uno. Begitu pun dengan kader Demokrat, khususnya yang kini berstatus sebagai Caleg, juga merasa senang Ketumnya jadi Cawapres. Karena peluangnya untuk terpilih sebagai wakil rakyat semakin terbuka lebar. Lantaran Partai Demokrat akan mendapatkan coattail effect.

Apa lagi kalau AHY benaran terpilih jadi Wapres, semakin bahagia kader Demokrat. Jadi kader partai penguasa ferguso. Siapa coba yang tidak bahagia? isa jadi Dirut dan komisaris perusahaan BUMN, bisa jadi menteri, bisa jadi Stafsus Wapres, dll.

Namun ternyata itu hanya mimpi di siang bolong.  Kenyataannya Anies lebih memilih Cak Imin sebagai wakilnya daripada AHY. Tidak pelak, kader Demokrat pun marah seketika. Sampai-sampai SBY mengatakan, 'sekarang saja (Anies) tidak jujur, bagaimana nanti kalau dia berkuasa?'. Pasti lebih tidak jujur lagi.

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar