Dosa–Dosa Prabowo Jadi Rekam Jejak Buruk Yang Tak Bisa Dilupakan

  


Bicara tentang Prabowo Subianto tentu rakyat langsung teringat dengan apa yang telah ia lakukan di masa lalu. Prabowo banyak menorehkan dosa dan kejahatan yang menjadi rekam jejak buruk tak pernah terlupakan sampai sekarang.

Prabowo terbukti melakukan usaha kudeta, yakni perebutan kekuasaan dari tangan Presiden BJ Habibie sehingga Prabowo dicopot dari jabatannya sebagai Pangkostrad pada tahun 1998. Perintah Prabowo kepada seluruh prajuritnya untuk mengepung istana negara dan kediaman resmi Presiden BJ Habibie, diakui oleh bawahannya Mayjen Muchdi PR ketika ditanya Jenderal Wiranto Panglima TNI, saat mengkonfirmasi atas perintah siapa ribuan prajurit tak dikenal mengepung istana dan kediaman Presiden BJ Habibie pada tahun 1998 lalu.

Prabowo juga dalang peristiwa kerusuhan Mei 1998, baik oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atau pun oleh media – media asing yang melalukan investigasi terhadap peristiwa kerusuhan tersebut.

Prabowo juga dalang dari penculikan 23 aktifis pada 1998 yang hingga kini 9 di antaranya jenazah atau mayatnya tidak ditemukan. Kasus penculikan dan pembunuhan para aktivis ini merupakan kejahatan HAM berat yang hingga kini belum dipertanggungjawabkan Prabowo.

Prabowo melanggar hukum dengan tidak membayar gaji ribuan karyawan PT Kiani Kertas sejak setahun terakhir.

Prabowo menelantarkan jutaan hektar tanah yang dikuasainya di seluruh Indonesia, yang seharusnya dapat sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di tengah – tengah kepemilikan tanah petani Indonesia hanya 0.2 hektar per orang.

Sangat banyak bukan catatan-catatan hitam Prabowo ? catatan hitam ini tentu menjadi pertimbangan kita bahwa capres dengan rekam jejak buruk tak pantas untuk memimpin Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar