Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tampaknya belum selesai untuk mewujudkan ambisinya menjadi presiden. Walaupun berulang kali kalah, namun Prabowo akan maju lagi dalam pilpres 2024 mendatang.
Namun yang menjadi kekhawatiran adalah, bagaimana kalau sampai Prabowo berkuasa dengan rekam jejak buruknya di masa lalu. Apalagi, Prabowo tampaknya orang yang tidak bisa teguh dengan pendirian dan mudah terpengaruh dengan orang lain.
Contohnya saja dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet ya. Itu pasti ada orang-orang di sekitar Prabowo yang membisikkan, yang mempengaruhi, sehingga Prabowo langsung aja percaya bahwa Ratna Sarumpaet itu dianiaya orang.
Ya siapa lagi kan, bisa jadi Fadli Zon yang sangat mempengaruhi sehingga Prabowo pun jadi percaya sama hoaks. Sama saja ketika beliau kalah di pilpres lalu waktu itu sempat menggugat hasil pilpres. Saya yakin banyak sekali bisikan-bisikan orang-orang di sekitarnya.
Apalagi, pada beberapa waktu lalu, Novel Bamukmin dari PA 212 menyatakan dukungan mereka kepada si penculik aktivis tersebut dalam Pilpres 2024 mendatang. Hal itu makin terlihat bahwa Prabowo adalah pelabuhan untuk kaum radikal. Mereka siap berada di barisan Prabowo untuk mencengkram NKRI.
Bisa terbayang akan apa jadinya kalau sampai Prabowo terpilih jadi Presiden ? kelompok radikal yang sudah mendukung Prabowo ini tentu meminta bagian dan mereka akan dibiarkan tumbuh subur di Indonesia.
Ditambah dengan Fadli Zon yang dari dulu dan smpai sekarang ingin membubarkan Densus 88. Keinginannya itu akan sangat mudah terwujud apabila Prabowo sampai jadi presiden. Ia dengan mudah akan membujuk dan mempengaruhi Prabowo.
Lengkap sudah kekacauan di Indonesia jika itu sampai terjadi. Densus 88 bubar, kelompok radikal pun tumbuh subur dan tidak lagi menjadi organisasi terlarang.
0 Komentar