Salah Baca Data Dalam Kritiknya Ke Pembangunan Jalan Jokowi, Anies Harus Gentel Minta Maaf !

 


Kepala Badiklatda PDIP DKI Gilbert Simanjuntak menyayangkan Anies Baswedan yang dinilai oleh Bina Marga Kementerian PUPR salah menginterpretasikan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat membandingkan pembangunan era Presiden Jokowi dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Gilbert menilai harusnya Anies Baswedan meminta maaf usai salah baca data. Ia mengatakan aneh ketika Anies justru menyalahkan media usai salah membaca data BPS.Dia menyebut Anies harusnya mempertanyakan dan memvalidasi data tersebut sebelum menyampaikan ke publik.

"Yang terjadi malah menyalahkan media Katadata sebagai sumber informasinya. Sepatutnya Anies dan tim menggunakan akal sehat (common sense) soal berita tersebut, karena latar belakang sebagai peneliti yang menggunakan data tentu akan mempertanyakan dulu kesahihan (validitas) data tersebut," tegasnya.

Ditambahkan Gilbert Anies sebetulnya tidak patut membandingkan pembangunan jalan di era Jokowi dan SBY. Dia beralasan, ketika Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies justru mempersempit jalan dengan melebarkan trotoar.

"Anies sendiri tidak patut menyatakan hal tersebut, karena yang dilakukan di Jakarta adalah mempersempit jalan dengan memperlebar trotoar dan mengambil jalan yang ada untuk jalur sepeda. Sekarang kemacetan makin parah di Jakarta juga ada sumbangan kebijakan ngawur mempersempit jalan ini. Selain itu yang dilakukan Anies di Jakarta adalah mengganti nama jalan, dan membangun tugu bamboo, sepeda dan sepatu," tuturnya.



Posting Komentar

0 Komentar