Tak Hanya Pengajar Agama Islam Dan Hindu, Pengajar Agama Kristen Juga Rasakan Manfaat Insentif Dari Ganjar!

  


Pengajar di Gereja Utusan Pantekosta Di Indonesia (GUPDI) Gawok, Bedodo, Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo ini mengaku, rutin menerima uang insentif dari Pemprov Jateng empat bulan sekali setiap tahun. Total nilai Rp 1,2 juta per tahun.

Menerima insentif pengajar keagamaan Kristen dari Pemprov Jateng, Yemima Alfsen merasakan beragam manfaat. Dia bisa membayar utang, juga membeli permen untuk murid sekolah minggu gereja.

Mulanya, Yemima tidak terpikirkan akan mendapat bantuan. Dia dan rekan pengajar amat bersemangat dan bersyukur dengan adanya insentif tersebut.

Bertahun-tahun mengajar di gereja, kata Yemima, baru di era kepemimpinan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, ada program pemberian insentif pengajar keagamaan. Pihaknya sangat antusias dengan adanya program itu.

Dia berharap, pemerintah terus memberikan insentif. Meski nilainya tak seberapa dibandingkan dengan harga kebutuhan hidup yang tinggi, tapi dia sangat berterima kasih.

“Harapan ke depan kami tidak hanya insentif, tapi kami ingin untuk alat peraga. Karena alat peraga itu mahal. Anak-anak butuh flanel, meja, kursi. Satu meja itu Rp50 ribu. Di etalase buku, buku yang kita pakai sejak zaman baheula. Zaman dulu banget ya,” katanya.

Yemima mewakili GUPDI Bedodo mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Ganjar Pranowo, karena telah memedulikan pengajar keagamaan semua agama.

“Kami berharap bantuan tidak berhenti. Bapak (gubernur) bisa terus memerhatikan kami. Sampai kapan pun supaya kami lebih semangat melayani,” katanya.

Posting Komentar

0 Komentar