Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan warga yang tinggal di sekitar depo Pertamina Plumpang akan direlokasi sehingga area bekas tinggal penduduk tersebut dapat diubah menjadi zona air.
"Memang zona ini memang harusnya zona air, entah dibuat sungai entah dibuat harus melindungi dari objek vital yang kita miliki," kata Jokowi disela kunjungan di lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Minggu (5/3).
Menurutnya, ini menjadi solusi agar depo tidak lagi berdekatan dengan kehidupan warga. Dengan begitu, tiap risiko kecelakaan dari depo yang dapat melibatkan warga sekitar dapat dihindari.
"Karena barang-barang di dalamnya (depo) sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk," ungkapnya.
Permintaan Jokowi ini buntut dari kebakaran di depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3) malam. Lokasi kebakaran ini sangat berdekatan dengan pemukiman warga.
Dari kejadian tersebut, 18 orang tewas, 35 orang dirawat di rumah sakit, sementara 21 orang lainnya dinyatakan hilang.
Ia menambahkan relokasi bakal diputuskan dalam satu sampai dua hari ke depan oleh Pertamina, yang melibatkan juga Gubernur DKI Jakarta.
Jokowi juga telah memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mencarikan solusi terkait kejadian di Plumpang. Solusi tersebut antaranya memindahkan depo tersebut atau merelokasi warga ke pulau reklamasi.
"Terutama, karena ini zona yang bahaya. Tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpang digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," ujarnya.
0 Komentar