JOKOWI EFFECT ! USAI DIBORONG JOKOWI, SEPATU ENDEK JEMBRANA BANJIR PESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI !

  


Sepatu endek Jembrana banjir pesanan persis sehari setelah dibeli Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khusus motif dior yang dibeli Jokowi kemarin, pesanannya saat ini sudah mencapai 120 pasang.

Para perajin sibuk membuat sepatu berbahan kain endek Bali. Perajin yang tergabung dalam kelompok Loka Swarna Banjar Tegal Asih, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, ini kejar setoran memenuhi pesanan konsumen.

"Mulai kemarin sore hingga hari ini, Sabtu (4/2/2023), pesanan sepatu yang motifnya sama dengan Bapak Presiden Jokowi sebanyak 120 pasang, dan pesanan datang dari berbagai daerah di Indonesia," ungkap Ketua Kelompok Loka Swarna Putu Devi Indah Bestari (49), Sabtu (4/2/2023).

Motif sepatu yang dibeli oleh Jokowi memang berbeda dengan yang lainnya sehingga terkendala bahan utama, yaitu kain endek.

"Khusus untuk motif sepatu yang dibeli Bapak Jokowi memang berbeda, namanya itu motif endek dior coklat, jadi saat ini pesanan yang banyak memang motif itu," jelas Devi.

Selain pesanan bermotif sama dengan yang dibeli Jokowi, sepatu dengan motif lain juga sudah banyak dipesan. Bahkan pesanan datang dari luar Pulau Bali, seperti Kalimantan, Sumatera, Bogor, serta Jakarta.

"Ini pesanan dari wisatawan asing juga sudah masuk. Jadi, sudah mulai ada pesanan," kata Devi.

Devi mengakui sebelumnya pesanan sepatu endek Bali hanya sampai belasan pasang. Namun, sejak kedatangan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan mempromosikan di sosial media, pesanan mulai banyak dari luar Pulau Bali, terutama setelah dibeli Jokowi kemarin.

"Sejak Bapak Sandiaga Uno sudah ada peningkatan penjualan. Disusul oleh Bapak Jokowi yang membeli langsung di Sentra Tenun pada Kamis (2/2/2023), kami sampai kewalahan membuat sepatu pesanan," katanya.

Apalagi, pembuatan sepatu endek yang diberi nama sepatu Jembrana Bahagia (JB) ini hampir seluruhnya dilakukan secara manual. Sehingga, produksi saat ini masih sangat terbatas dan hanya dapat membuat 15-25 pasang sepatu untuk dua hari pengerjaan.

"Kami terkendala dalam proses pembuatan, karena manual semua, kecuali menjahit saja menggunakan mesin," papar Devi.

Ia berharap kelompok perajin sepatu Loka Swarna mendapat bantuan mesin press untuk mempermudah dalam produksi ke depannya. Selain itu, saat ini produksi sepatu endek Bali ini tidak hanya menggunakan kain sisa (perca), tetapi sudah mulai menggunakan kain meteran.

"Dari perbandingan, pembuatan secara manual hanya 15 pasang dalam dua hari, namun jika menggunakan mesin jauh lebih cepat," imbuh Devi.

Adapun, sepasang sepatu motif endek Bali dibanderol Rp 400 ribu, sedangkan untuk sandal sekitar Rp 200 ribu.

"Kami tidak hanya produksi sepatu, namun sandal, tas hingga pernak pernik lain dari bahan sisa yang diolah kembali," tandas Devi.

Posting Komentar

0 Komentar