NASDEM CARI KOALISI BARU, BREWOK TEMUI JOKOWI YOHANIES MAKIN KETAR-KETIR POTENSI GAGAL NYAPRES !

  


Ada dua kabar besar menyangkut Koalisi Perubahan. Mungkin koalisi ini lebih layak disebut koalisi yang berubah-ubah, karena banyak drama tarik ulur yang membuat Anies tak kunjung dideklarasikan, apalagi bahas sosok cawapres.

Kabar pertama adalah, Nasdem mendatangi Gerindra dan PKB.

Sekretariat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digagas Gerindra dan PKB kedatangan tamu yang agak tidak disangka-sangka. Pertanyaannya adalah, apakah Nasdem akan memilih berpisah dengan Demokrat dan PKS lalu berlabuh ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya? Kita tunggu saja.

Ketua Harian Gerindra Dasco mengunggah momen hangat bersama petinggi partai PKB dan Nasdem.

"Menuju Koalisi Perubahan Kebangkitan Indonesia Raya," kata Dasco.

Eng ing eng. Ini kode yang sangat jelas. Sebuah kode bahwa Koalisi Perubahan sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Retak tapi masih belum pecah. Kalau Koalisi ini solid, tidak mungkin Nasdem capek-capek mencari solusi alternatif dan menemui koalisi partai lain.

Ibarat, kalau seorang pria sudah yakin dengan pasangannya, untuk apa sibuk mencari wanita cadangan?

Apalagi Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan sampai saat ini Nasdem belum secara gamblang membuat koalisi. Artinya tetap ada peluang Nasdem untuk bisa bergabung dengan partai lain, misalnya Gerindra-PKB.

Sementara itu, Waketum Nasdem Ahmad Ali bulang kunjungan Nasdem ke sekretariat bersama (sekber) Gerindra dan PKB adalah bagian dari silaturahmi. Tapi dia juga tidak membantah jika politik sangat dinamis sehingga kemungkinan apa pun bisa terjadi.

"Kalau kunjungan tadi itu kunjungan silaturahmi, membudayakan membangun komunikasi dengan pandangan politik, itu kan menjadi hal yang wajar selama ini. Ya bahwa politik itu dinamis kita juga nggak bisa menutup realitas itu bahwa semua kemungkinan-kemungkinan," katanya.

Di media lain bahkan diberitakan Wasekjen Nasdem buka-bukaan masih ada kemungkinan rencana koalisi dengan PKS dan Demokrat bubar di tengah jalan.

Ini kontras dengan Demokrat yang selama ini selalu mengatakan Koalisi Perubahan solid. Bahkan Demokrat sudah resmi mendukung Anies. Hanya saja Nasdem mulai goyang dan berpikir ulang mengenai koalisi bersama PKS dan Demokrat.

Kabar kedua adalah, Surya Paloh mendadak bertemu dengan Jokowi di istana. Ada apa?

Tidak ada yang tahu persis. Isi pembicaraan tidak diberitakan. Saya yakin ada hal mendesak yang harus diperbincangkan.

Kalau prediksi saya, ini ada hubungannya dengan Anies atau bisa juga reshuffle kabinet.

Coba tarik benang merahnya. Waketum Nasdem bertemu dengan petinggi Gerindra dan PKB. Surya Paloh bertemu presiden. Ini terjadi dalam rentang waktu sangat dekat. Ini ibarat sinyal yang sangat kuat bahwa Koalisi Perubahan tidak lagi solid.

Mengenai perbincangan antara Surya Paloh dan Jokowi, mungkin tidak akan dipublikasikan. Kalau pun ada, itu hanya bagian yang perlu disampaikan ke publik. Bagian yang lain, pasti tidak akan dibocorkan ke publik.

Kira-kira, mungkin begini skenarionya. Ini hanya imajinasi saya. Tak perlu dianggap serius, hehehe. Jokowi bicara soal reshuffle. Surya Paloh otomatis dihadapkan pada dua pilihan, mau tetap setia di kabinet dan mencampakkan Anies atau memilih berpisah dengan resiko semua menterinya diganti.

Atau bisa saja Surya Paloh kebingungan, bisa jadi mulai menyesal dan tak mau lagi mendukung Anies. Lalu minta solusi bagaimana membatalkan dukungan terhadap Anies dengan cara yang lebih elegan tanpa dihujat publik. Mungkin solusinya ketemu, yaitu meniru cara Cak Nun, yaitu lagi kesambet.

Semakin mendekati pengumuman capres dan cawapres, semakin banyak twist dan drama yang makin memanas. Makin seru sih. Banyak rencana yang berantakan. Apa yang diharapkan, kadang tidak tercapai. Nasdem adalah salah satu yang merasakan dampaknya.

Mungkin Nasdem tidak pernah sekalipun menyangka bahwa dengan mengusung Anies, mereka bakal berjalan di jalan yang berkelok penuh teka-teki mirip labirin yang ujungnya tak tahu mengarah ke mana. Anies seolah bukan lagi prioritas. Koalisi bersama PKS dan Demokrat juga tak lagi seksi. Nasdem mulai mempertimbangkan plan B, C, D atau mungkin sampai Z.

Nasdem sedang menerapkan prinsip investasi yang bijak, dengan tidak menaruh semua telur dalam satu keranjang. Jika keranjang itu jatuh, pecahlah semua telurnya. Nasdem sedang berpikir memindahkan sebagian telur ke keranjang lain sebagai langkah antisipasi.

Posting Komentar

0 Komentar