JOKOWI PASTIKAN JALANI KONSENSUS LIMA POIN MYANMAR DI KTT ASEAN 2023

  


Presiden Jokowi memastikan keketuaan Indonesia di KTT ASEAN 2023 turut membahas krisis Myanmar. Jokowi menekankan konsensus lima poin tentang Myanmar mesti dijalankan.

"Ya kita konsisten agar Five Point Concensus itu betul-betul bisa diimplementasikan, bisa dijalankan, konsisten ke sana," kata Jokowi usai membuka Kick Off Keketuaan ASEAN 2023 di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).

Sebagaimana diketahui, ASEAN telah mencoba memainkan peran perdamaian sejak militer melakukan kudeta di negara itu dan menggulingkan pemerintahan terpilih di bawah pimpinan Aung San Suu Kyi.

Konsensus lima poin yang dicapai April lalu antara Jokowi dan pimpinan junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, ketika itu antara lain menyerukan penghentian segera kekerasan, dialog di antara pihak-pihak terkait, mediasi oleh utusan khusus ASEAN, pemberian bantuan kemanusiaan, dan kunjungan ke Myanmar oleh utusan khusus untuk bertemu semua pihak terkait.

Selain soal Konsensus Lima Poin, Jokowi juga menyampaikan terdapat tiga isu lainnya yang akan dibahas dalam KTT ASEAN 2023. Pertama, ASEAN mesti relevan terhadap kepentingan rakyat, kawasan hingga dunia.

Kedua, Jokowi menekankan negara ASEAN mesti berkontribusi besar terhadap stabilitas dan perdamaian induk pasifik. Terakhir, ASEAN harus bisa menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi.

"Ini penting. Saya kira kita akan lari ke tiga hal tadi," imbuhnya.

Berikut lima konsensus yang dibahas dalam KTT ASEAN.

Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.

Kedua, dialog konstruktif di antara semua pihak terkait harus segera dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat.

Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.

Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management).

Kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

Posting Komentar

0 Komentar