Menteri Koordinator bidang
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Presiden Joko
Widodo (Jokowi) memerintahkan 3 tugas sekaligus selain merebut pengelolaan
wilayah udara atau Flight Information Region (FIR) untuk Kepulauan Riau dan
Natuna yang selama ini dikelola oleh Singapura.
"Presiden perintahkan tiga,
mengenai FIR yang sudah ditandatangani Perpresnya, kedua ekstradisi, dan ketiga
ada Defense Cooperation Agreement (DCA), ini pun sudah selesai hanya tinggal
ratifikasi di parlemen kita aja. Presiden sudah selesaikan Surpres (Surat
Presiden) ke sana, Insyaallah nggak terlalu lama lagi selesai juga," kata
Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis
(8/9/22).
Luhut bersama Menteri Perhubungan
(Menhub) Budi Karya Sumadi mendampingi Presiden yang memberi pernyataan
mengenai penandatanganan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pengesahan
Perjanjian Flight Information Region (FIR) Indonesia dan Singapura.
Mengenai ekstradisi juga jadi bagian
penting. Perjanjian itu bermanfaat untuk mencegah dan memberantas tindak pidana
yang bersifat lintas batas negara seperti korupsi, narkotika, dan terorisme.
"Presiden tekankan agar
betul-betul dilakukan, karena kita nggak mau orang buat kejahatan atau korupsi
di tempat kita, berlindung di tempat lain, jadi kesepakatan ini
strategis," sebut Luhut.
Di sisi lain, pasal 28 konvensi
Chicago 1944 menyebutkan apabila negara mampu untuk menyediakan navigasi udara
di wilayahnya maka bisa mengelola sendiri, Annex 11 juga memberi ketentuan jika
tidak mampu maka bisa didelegasikan.
Namun, Luhut menegaskan Indonesia
mampu untuk melakukannya.
"Kita nggak liat ada masalah,
tapi selama ini, maaf, pemerintah kita kurang agresif, kita bangsa besar, masa
nggak bisa. Teknis sekali dan orang kita di Ditjen Perhubungan Udara qualified.
Tadi Presiden perintahkan perbarui alat-alat canggih kita, jadi nggak ada
masalah, dan saya harap dalam waktu nggak terlalu lama bisa selesai," ujar
Luhut.
Apalagi, ada juga warga negara
Indonesia yang bekerja di sistem Singapore Air Traffic Control Centre.
Menunjukkan bahwa orang Indonesia juga mampu.
"Ini menarik, ada staf kita di
Changi Airport, itu pencapaian bagus kerja sama antara Singapura Indonesia
sehingga ada hal-hal seperti ini enak. Misal Presiden RI terbang, kan ada orang
kota di Air Trafic Control (ATC) kita di Changi, jadi semua saling
menguntungkan. Yang saya paling senang dari perjanjian ini ada orang RI di ATC
Changi," lanjut Luhut.
0 Komentar