Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan akan menggelontorkan Rp 479,1
triliun pada 2023, sebagai perlindungan sosial (Perlinsos) untuk membantu
masyarakat miskin dan rentan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Anggaran Perlinsos pada 2023 yang sebesar Rp 479,1 triliun tersebut
naik 11% dari anggaran Perlinsos pada 2022 yang sebesar Rp 431,5 triliun.
"Anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp 479,1
triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan
dasarnya, dan dalam jangka panjang diharapkan akan mampu memotong rantai
kemiskinan," jelas Jokowi pada Rapat Paripurna DPR RI tentang Penyampaian
RAPBN TA 2023, Selasa (16/8/2022).
Reformasi program perlindungan sosial diarahkan pada perbaikan pada
perbaikan basis data penerima melalui pembangunan data Registrasi Sosial
Ekonomi (Regosek), penyempurnaan perlindungan sosial sepanjang hayat dan
adaptif, subsidi tepat sasaran dan berbasis target penerima manfaat, serta
percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Adapun untuk anggaran kesehatan di tahun depan direncanakan sebesar
Rp 169,8 triliun atau 5,6% dari belanja negara. Anggaran tersebut diarahkan
untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan
penurunan stunting, serta kesinambungan program JKN.
"Percepatan penurunan stunting dilakukan melalui perluasan
cakupan seluruh kabupaten/kota di Indonesia dengan penguatan sinergi berbagai
institusi," jelas Jokowi.
0 Komentar