Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Jepang segera menyelesaikan proyek proving ground atau fasilitas balai pengujian laik jalan kendaraan, yang terletak di Bekasi.
Hal itu disampaikan Airlangga
terkait pertemuan Presiden Jokowi dengan sejumlah CEO perusahaan Jepang di
Tokyo, Rabu (27/7/2022). Rata-rata CEO yang hadir merupakan pemimpin perusahaan
otomotif yang besar seperti Toyota dan Mitsubishi.
“Bapak presiden meminta agar Project
proving ground di Bekasi yang merupakan pengetesan otomotif dalam bentuk
sirkuit dengan investasi sebesar Rp 1,81 triliun. Dan ini juga dilakukan oleh
Toyota Tsusho ini diminta untuk dilakukan percepatan karena ini menjadi penting
untuk ekspor otomotif Indonesia,” kata Airlangga, Kamis (28/7/2022).
Lantaran, pembangunan proyek proving
ground di Bekasi melibatkan perusahaan asal Jepang yakni Toyota Tsusho.
Percepatan pembangunan proving ground itu sangat penting bagi ekspor otomotif
Indonesia.
Sebab, Indonesia tidak ingin kalah
saing dengan negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam yang sudah memiliki
proving ground sendiri.
"Beberapa negara lain, seperti
Thailand maupun Vietnam, mereka sudah memiliki proving ground," ujar
Airlangga.
Pengembangan Proyek Strategis
Tak hanya itu saja, Presiden juga meminta
percepatan pengembangan beberapa proyek strategis yang didanai oleh Jepang.
Diantaranya, Pelabuhan Patimban.
Pelabuhan Patimban dikelola oleh
konsorsium Toyota Tsusho. Terdapat tambahan investasi lanjutan senilai Rp 9,5
triliun untuk mempersiapkan pembangunan jalan tol sepanjang 14 km.
“Ini minta didorong untuk investasi
lanjutan sebesar Rp 9,5 triliun dan juga
tahap melakukan Persiapan terkait dengan jalan ataupun akses Pelabuhan Patimban
dimana ini dikerjakan oleh badan usaha jalan tol sebesar 14 km,” katanya.
Tak hanya itu saja, Kata Airlangga,
Presiden juga meminta adanya perhitungan secara detail mengenai proyek MRT Fase
2 dengan jalur mulai dari Bundaran HI sampai Kota, MRT Fase 2B dari Kota menuju
Ancol Barat, serta proyek MRT east to west.
“Bapak Presiden minta dari segi
perhitungan terutama cost dari per km, di mana ini karena seluruh desain dan
konstruksi itu disiapkan oleh konsultan Jepang, ini diminta dilihat lebih
detail,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan sejumlah
perusahaan Jepang menyampaikan minat dan rencana perluasan investasi di
Indonesia senilai total USD 5,2 miliar (sekitar Rp75,4 triliun).
Komitmen itu disampaikan dalam
kegiatan The Japan CEO Meeting 2022 di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7), yang
dipimpin langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan dihadiri oleh 10
perusahaan besar Jepang yang memiliki rencana perluasan investasinya di
Indonesia maupun yang sedang dalam tahap merealisasikan investasinya.
"Hari ini saya menjadi
moderator di The Japan CEO Meeting 2022, agenda pertemuan yang dihadiri oleh 10
CEO dan pimpinan perusahaan asal Jepang bersama Pak Presiden @jokowi.
Alhamdulillah perusahaan-perusahaan tersebut telah menyampaikan minat dan rencana
perluasan investasinya mencapai 5,2 miliar dolar AS atau setara Rp75,4
triliun," katanya dikutip dari akun Instagram pribadinya @bahlillahdalia,
dikutip dari Antara, Kamis (28/7/2022).
Terpisah, dalam keterangan tertulis
di Jakarta, Rabu, Bahlil menyatakan kesiapannya untuk mengawal investasi dari
Jepang ini.
Bahlil berharap agar investasi
perusahaan asal Jepang dapat berjalan dengan lancar sekaligus dapat berjalan
beriringan dengan pengusaha Indonesia secara harmonis dan saling menguntungkan
kedua belah pihak.
"Kami menyampaikan apresiasi
yang tinggi atas kehadiran dan penyampaian minat investasi dari CEO dan
pimpinan perusahaan Jepang yang saya yakin berharga bagi hubungan kedua negara.
Kami tawarkan peluang emas bagi para investor Jepang untuk berinvestasi di
Indonesia guna meningkatkan ketahanan rantai pasok bagi masyarakat Indonesia
dan Jepang di masa depan," ungkap Bahlil.
0 Komentar