PENGAMAT HI: "MISI DAMAI" JOKOWI SUKSES !

  


JAKARTA-
Misi perdamaian yang dibawa Presiden RI Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia disebut sukses. Hal ini disampaikan oleh Pengamat hubungan international sekaligus pendiri Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja.

Menurut Dinna Prapto Raharja, sukses saat dilihat dari bagaimana Presiden Jokowi diterima oleh Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin.

"Ya, sukses dilihat dari penerimaan dari Zelensky dan Vladimir Putin yang aman, sangat positif dan penuh gesture hormat pada Presiden Jokowi. Pesan damai tersampaikan, permintaan Indonesia soal pangan dan energi diterima.” kata Dinna, Jumat (1/7/2022).

Kemungkinan besar kecuali ada dinamika lain dari G7, Ukraina dan Rusia akan hadir di G20 summit."

Dinna turut menyebut bahwa tugas Indonesia setelah pertemuan dengan pemimpin Ukraina dan Rusia adalah upaya untuk menciptkan kembali perdamaian dengan negara-negara di kawasan.

"Joko Widodo merapatkan barisan pendukung perdamaian dan multilateral approach to war di kawasan dan di tingkat global, termasuk dengan negara-negara nonblok."

Dalam pernyataan pers-nya usai bertemu dengan Zelensky maupun Putin, Jokowi tidak menyebutkan permintaan soal gencatan senjata. Apakah gencatan senjata masih dari kata jauh?

Dinna Prapto Raharja menjawab bahwa tidak disebutnya pada media bukan berarti tidak diangkat.

"Dalam situasi saat ini, penuh ketegangan dan ketidakpastian, Presiden Joko Widodo kemungkinan besar menghindar dari megaphone diplomacy (diplomasi yang mengungkap segala detil ke media demi menekan negara-negara lain agar hasilnya lebih positif dan dialog damai dibuka dahulu. Lagipula sumber masalahnya bukan Rusia vs Ukraina, ada masalah NATO, EU, US-NATO juga." Jelas Dina.

Dalam pernyataan pers bersama Rusia-Indonesia setelah pertemuan dengan Joko Widodo (Jokowi), Vladimir Putin mengatakan senang atas kunjungan Presiden Indonesia ke negaranya.

Jokowi ke Rusia pada Kamis 30 Juni 2022 waktu setempat, melakukan pertemuan tete-a-tete dengan misi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

"Kami sangat senang menyambut Presiden Republik Indonesia di Kremlin. Ini adalah kunjungan pertama Jokowi ke Moskow sebagai Presiden. Kami senang Anda ada di sini," ucap Vladimir Putin dalam keterangan pers bersama tersebut yang dikutip dari situs Kremlin, Jumat (1/7/2022).

"Izinkan saya menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra utama kami di Asia-Pasifik. Hubungan Rusia-Indonesia bersifat konstruktif dan saling menguntungkan dan terus berkembang atas dasar tradisi persahabatan dan bantuan timbal balik yang telah berlangsung lama," sambungnya."

Pada kesempatan tersebut, Putin menyebut bahwa kerja sama dengan Rusia sejak lama telah membuahkan hasil di Indonesia hingga saat ini.

Dengan partisipasi spesialis, insinyur dan pembangun kami, fasilitas transportasi dan infrastruktur industri besar, stadion, rumah sakit, dan institusi penting lainnya dibangun di Indonesia, banyak di antaranya beroperasi hingga hari ini.

Putin mengungkap bahwa pembicaraan dengan Joko Widodo dilakukan secara bisnis dan cukup substantif.

"Tentu saja, kami fokus pada kerja sama perdagangan dan ekonomi, yang menunjukkan dinamika positif. Pada tahun 2021, misalnya, perdagangan bilateral tumbuh lebih dari 40 persen, dan naik lebih dari 65 persen dalam lima bulan pertama tahun ini. Dalam konteks ini, kedua belah pihak menyatakan minatnya untuk meningkatkan kerja Komisi Bersama Rusia-Indonesia untuk Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik."

Posting Komentar

0 Komentar