MAKAN DI TERMINAL RAJABASA, GANJAR PRANOWO DISERBU SUPIR ANGKOT UNTUK MENYAMPAIKAN ASPIRASI

  


Bakal calon presiden atau bacapres 2024, Ganjar Pranowo mampir ke warung Sundawa di Terminal Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Rabu, 25 Oktober 2023.

Sontak tempat tersebut ramai diserbu para sopir angkutan kota yang melihat Ganjar Pranowo hendak makan siang di warung itu.

Tanpa pengawalan ketat, Ganjar Pranowo menyapa ramah kepada para sopir dan mengajak mereka makan bersama.

Suasana pun menjadi begitu akrab. Kesempatan itu dimanfaatkan para sopir untuk melepaskan curahan hati dan menyampaikan aspirasi.

Salah satu sopir angkutan kota Bandar Lampung, Faisol, mengaku tidak menyangka bisa bertemu dengan Ganjar Pranowo secara langsung di sebuah warung.

Sikap Ganjar Pranowo yang ramah membuat ia dan teman-teman sopir yang lain tidak segan menyampaikan keluhan.

“Rasanya senang bisa ketemu dan makan bareng Pak Ganjar. Rasanya sejuk, banyak guyon. Itulah pemimpin yang dibutuhkan Indonesia,” kata Faisol.

Sikap ramah yang ditunjukkan Ganjar Pranowo, lanjutnya, membuat para sopir tidak takut dan sungkan menyampaikan keluhan dan aspirasi.

“Tadi teman-teman menyampaikan keluhan soal angkutan. Ada ojek online kalau bisa jangan masuk ke terminal,” ucapnya.

Selain itu, para sopir juga menitipkan agar pemerintah dapat mempermudah proses perizinan trayek angkutan. Dan juga tidak ada lagi pungutan liar.

“Ya izin trayek jangan dipersulit. Dan, jangan ada lagi pungli,” terangnya.

Faisol yakin di tangan Ganjar Pranowo, persoalan-persoalan yang diharapkan oleh para sopir dapat terselesaikan dengan baik.

“Saya yakin. Mudah-mudah dengan nanti menjadi presiden beliau bisa amanah,” paparnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menuturkan bahwa keluhan para sopir harus dapat perhatian dan dicarikan solusi.

“Mereka bercerita Pak tolong dong perhatikan para sopir karena memang mereka bersaing dengan ojol, semua fasilitas yang sifatnya online. Semua mesti dilatih digital, termasuk sistem. Kita sampaikan kepada mereka, yang seperti ini mesti dibina. Mereka diajak memahami dan kemudian mereka diajak untuk mengorganisasikan,” jelasnya.

Bukan hanya para sopir angkutan kota, pembinaan menuju digitalisasi juga harus dilakukan kepada pelaku ojek tradisional.

“Sehingga ketika siklus bisnis ini berubah, mereka punya kemampuan dan talenta berikutnya yang siap untuk dikembangkan. Tugas kita sebenarnya fasilitasi,” ungkapnya.

Sedangkan terkait izin trayek, papar Ganjar, menegaskan bahwa dirinya sudah berkomitmen untuk mempermudah akses perizinan usaha, termasuk trayek angkutan kota.

“Kami dengan Pak Mahfud itu bicara. Itu mesti diawasi, tidak ada yang mempersulit, tidak ada komisi-komisian, tidak ada korupsi-korupsian. Nah itu (korupsi-pungli) mesti disikat. Orang kecil itu pasti bisa merasakan layanan pemerintah yang baik,” tandasnya.


Posting Komentar

0 Komentar