ANIES BASWEDAN TERNYATA HANYA “MUSANG BERBULU DOMBA”!

  


Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mendapat ribuan pesan yang masuk kepadanya usai beredar kabar Anies Baswedan dan NasDem membelot.

Dia mengatakan ada dua hal yang menarik. Pertama, kata dia, terkait Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi korban dan ada musang berbulu domba.

"Pesan datang dari mana-mana. Dari sekian banyak ribuan pesan yang ada, ada dua yang menarik bagi saya. Kurang lebih seperti ini, 'aku tahu politik banyak akalnya. Akan tetapi, enggak kusangka buruk banget ini korbannya AHY dan Demokrat'," ucap SBY di Cikeas, Jumat (1/9).

Kedua, SBY mengaku mendapat pesan bahwa Demokrat baru saja di-prank oleh musang berbulu domba. Dia lantas mengungkit sifat-sifat dari musang berbulu domba.

"Katanya Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Terus saya ingat ini kan pribahasa yang lama waktu sekolah di SD dan SMP. Musang bulu domba itu di depan baik manis, lembut dan penuh persahabatan," tutur SBY.

SBY mengatakan seperti itulah sifat musang berbulu domba yang ia ketahui. Di depan, terlihat manis dan lembut. Tetapi bisa menjadi ganas jika kawannya lemah.

"Di balik itu kalau kita lemah dan lengah kita akan dicaplok dan dimakan sampai habis," kata dia.

SBY menekankan bahwa musang yang dimaksud tidak merujuk kepada tokoh tertentu. Dia pun tidak menyebut secara gamblang siapa musang yang dimaksud.

"Peribahasa. Musang bukan orang. Mungkin tafsirnya ya kita ditelikung," kata SBY.

SBY lalu meminta semua kader Demokrat untuk tenang. Menurutnya, justru Demokrat sedang diberitahu bahwa tokoh yang didukung selama ini yakni Anies Baswedan tidak amanah.

SBY menyampaikan itu semua usai mendapat kabar bahwa Anies Baswedan menjajaki kerja sama baru dengan PKB. Demokrat menyebut Anies setuju diduetkan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Demokrat berang. Pasalnya, NasDem dan Anies sudah menekan kerja sama dengan Demokrat dan PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol," ucap Sekjen Demokrat Teuku Riefky lewat siaran pers, Kamis (31/8).

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ucap Riefky.


Posting Komentar

0 Komentar