Insentif Guru Seluruh Agama, Langkah Nyata Ganjar Wujudkan Keadilan Sosial!

  


Sejak 2019, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjalankan program insentif untuk guru keagamaan. Insentif diberikan kepada para guru keagamaan dari lima agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

Kabiro Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Jateng Imam Maskur mengatakan pemberian insentif guru keagamaan itu merupakan upaya Ganjar untuk mewujudkan sila kelima Pancasila, yakni keadilan sosial.

"Pengakuan terhadap mereka, seluruh guru-guru agama yang ada di Jawa Tengah. Tidak hanya muslim saja," ucapnya.

Imam menyatakan para guru keagamaan selama ini berjuang mendidik anak-anak bangsa, khususnya bidang agama. Oleh sebab itu, sebut Imam, Ganjar berusaha mewujudkan pemerataan.

"Jadi pemerintah juga memberikan apresiasi kepada semuanya. Ada rasa pemerataan tidak hanya muslim saja, atau pun agama yang lain saja, semuanya dikasih. Yang penting sudah tercatat atau masuk dalam datanya Kementerian Agama," ujar Imam.

Imam berharap program diinisiasi Ganjar itu bisa dirasakan manfaatnya oleh penerima.

"Alhamdulillah sekarang sudah berjalan dan mudah-mudahan ke depan akan berjalan terus karena ini sangat memberikan manfaat dan memang mereka sangat-sangat berterima kasih sekali kepada Pak Ganjar," jelas Imam.

Sementara itu, Ganjar berterima kasih kepada guru keagamaan yang telah memberikan pengajaran kepada anak-anak di Jateng. Ia berharap para guru semakin semangat dengan adanya insentif tersebut.

"Mudah-mudahan yang sedikit bantuan dari pemerintah ini bisa membantu memberikan semangat kepada mereka," kata Ganjar.

Untuk diketahui, di tahun 2023 ini, Pemprov Jateng menganggarkan bantuan insentif untuk 223.373 orang guru agama Islam, 5.651 orang guru agama Kristen, 1.089 orang guru agama Katolik, 548 orang guru agama Hindu, dan 169 orang guru agama Buddha. Setiap guru keagamaan non-formal mendapatkan Rp 1,2 juta per tahun.

Posting Komentar

0 Komentar