DARI MAKAM SUNAN AMPEL, LANJUT “NYADRAN” KE SUNAN GRESIK, GANJAR: BELIAU TELADAN RELASI BAIK ULAMA-UMARA!

  


Ganjar Pranowo menyebut Sunan Gresik merupakan teladan dalam hubungan antara ulama dan umara. Keharmonisan hubungan dua pemuka tersebut dinilainya menjadi syarat mutlak untuk memakmurkan masyarakat.

Hal tersebut Ganjar sampaikan saat melakukan ziarah ke makam Sunan Gresik bersama sang istri, setelah mengunjungi makam Sunan Ampel di Surabaya. Waliyullah yang bernama Maulana Malik Ibrahim tersebut merupakan tokoh permulaan Walisongo. Lahir di Samarkand, Malik Ibrahim diajak ayahandanya untuk berdakwah di Tanah Jawa dan akhirnya diterima dengan baik oleh pemimpin Majapahit, penguasa Jawa waktu itu.

Diterimanya Malik Ibrahim di lingkaran kerajaan, tidak terlepas dari keramahan dakwahnya dan dicintai masyarakat yang sebagian besar belum memeluk Islam. Sebagaimana dikisahkan dalam banyak literatur, Malik Ibrahim mengawali dakwah dengan cara membuka pergaulan seluas-luasnya di kawasan pesisir Gresik. Begitu mendapat banyak kepercayaan masyarakat setempat, ia pun mulai memperluas dakwah lewat jalur perdagangan. Dari situlah dia akhirnya juga diterima pihak kerajaan.

Ganjar mengatakan apa yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim kala itu, masih terasa lewat dakwah para ulama Tanah Air saat ini. Bahkan relasi ulama dan umara, seperti yang dicontohkan Malik Ibrahim dalam membangun masyarakat juga masih diterapkan hingga kini.

Menurut Ganjar, cara seperti itu membuat Indonesia semakin baik. Apalagi ditambah dengan proses penularan yang turun temurun.

"Kita bisa melihat minimal di sini, bagaimana makam para wali juga dipenuhi dengan anak-anak. Dari situ anak-anak bisa belajar sejarah bagaimana negara ini dibangun dan dijaga. Semoga mereka meniru cara-cara dakwah yang baik yang dilakukan para pendahulu," jelas Ganjar.

Setelah satu jam tahlil dan berdoa di makam Sunan Gresik, Ganjar pun melanjutkan perjalanan ke makam Sunan Giri yang juga berada di wilayah Gresik. Ziarah yang dilakukan Ganjar itu merupakan rangkaian nyadran ke makam walisongo yang dia lakoni bersama istrinya, Siti Atikoh. Menutup seluruh rangkaian nyadran itu, Ganjar dan istri akan berziarah ke makam kedua orang tuanya.

Posting Komentar

0 Komentar