TARAA ! INI DIA NAMA VAKSIN "KARYA ANAK BANGSA" YANG DISEMATKAN JOKOWI !

  


Joko Widodo (Jokowi) disebut telah menentukan nama vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh BUMN, yakni Bio Farma. Namanya adalah Indovac (Indonesia Vaccine).

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkap vaksin yang diproduksi mandiri di dalam negeri ini telah diberi nama oleh Jokowi satu bulan lalu. Seperti diketahui, sementara vaksin ini disebut Vaksin BUMN.

"Kita lagi kembangkan vaksin Covid-19, sementara namanya vaksin BUMN, tapi sebulan lalu sudah dikasih nama oleh Presiden, namanya Indovac," ungkapnya dalam acara Ngopi BUMN, di Kementerian BUMN, Senin (22/8/2022).

Perseroan menargetkan, vaksin produksi BUMN ini akan memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada awal September 2022 mendatang.

Honesti menerangkan, vaksin Indovac ini berbasis rekombinan. Pengembangan vaksin Covid-19 sendiri merupakan hasil kerja sama dengan Baylor University College of Medicine dalam penyediaan seed (15 persen) dan dikembangkan di Bio Farma (85 persen).

"Kita sudah hampir selesai registrasi di BPOM, hasilnya sih alhamdulillah," bebernya.

Dia melanjutkan, proses uji klinis vaksin Indovac melibatkan sekitar 3 ribu relawan. Saat ini, sedang menjalani uji klinis fase III.

"Jadi, Insyaallah mudah-mudahan awal atau pertengahan September kita akan segera dapet UEA dari Badan POM. Sehingga, Indonesia nanti benar-benar mandiri produk sendiri," pungkasnya.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkap tujuan penggunaan vaksin BUMN atau Indovac untuk vaksinasi booster dan vaksinasi anak baik primer maupun booster. Alasannya, jumlah suntikan kedua jenis ini masih minim dibandingkan dengan vaksin primer untuk dewasa.

Ia menyatakan, Indovac nantinya akan menjadi prioritas pemenuhan program pemerintah. Namun, untuk jumlahnya, ia belum memastikan banyaknya produksi vaksin Indovac ini.

"Untuk booster itu diutamakan untuk program pemerintah, dan nanti untuk vaksin booster dan vaksin akan, karena kan memang langka nih. Karena anak (dosis) primary ini juga masih sedikit, apalagi untuk yang booster," kata dia dalam Ngopi Bareng BUMN, di Kementerian BUMN, Senin (22/8/2022).

Dengan tujuan itu, Bio Farma masih menunggu penerbitan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Setelah itu, pihaknya akan memulai uji klinis untuk vaksinasi anak, baik primer maupun booster.

"Manajemen dosisnya sama, 2 dosis kalau utnuk primernya, sama kaya Sinovac, sama kaya Pfizer gitu, tapi kalau yang booster cukup 1 (dosis) saja," bebernya.

Posting Komentar

0 Komentar