Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pelaku
usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Dan turut memacu
produksi pangan termasuk beras di dalam negeri.
Dengan begitu, kata Jokowi, Indonesia bisa
lebih leluasa untuk mengekspor pangan, seperti beras. Tidak seperti saat ini,
Indonesia belum bisa mengekspor pangan pokok seperti beras.
Seruan serupa sempat diungkapkan Jokowi
dalam kesempatan berbeda. Apalagi, jika melihat penghargaan yang baru diberikan
IRRI karena menilai sistem ketahanan pangan RI baik dan sudah swasembada beras
sejak 2019.
Dengan begitu, kata Jokowi, Indonesia bisa
lebih leluasa untuk mengekspor pangan, seperti beras. Tidak seperti saat ini,
Indonesia belum bisa mengekspor pangan pokok seperti beras.
Seruan serupa sempat diungkapkan Jokowi
dalam kesempatan berbeda. Apalagi, jika melihat penghargaan yang baru diberikan
IRRI karena menilai sistem ketahanan pangan RI baik dan sudah swasembada beras
sejak 2019.
Hanya saja, imbuhnya, saat ini Indonesia
belum bisa mengekspor beras.
"China minta beras 2,5 juta ton. Dari
Saudi minta sebulan 100 ribu ton beras. Saat ini kita belum berani. Tapi begitu
produksinya melompat karena bapak ibu terjun ke situ bisa saja melimpah dan
bisa kita ekspor. Dengan harga yang sangat feasible, harga sangat baik,"
kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada KADIN, dikutip Rabu (24/8/2022).
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS)
sebelumnya merilis, hasil Survei Cadangan Beras Nasional tahun 2022. Hasil
survei menunjukkan, per akhir Juni 2022, tercatat stok beras di Indonesia
mencapai 9,71 juta ton.
0 Komentar